Kompas.com, Penggunaan “Loudspeaker” Masjid Dibatasi, DMI Tangsel: Supaya Orang Lain Tak Terganggu – Kompas.com Melalui SE tersebut, diatur bahwa ke depannya masjid dan mushala menggunakan dua jenis pengeras suara atau loudspeaker yang difungsikan.

Warta Ekonomi, Kritik Menag Yaqut Soal Pengeras Suara di Masjid, Derry Sulaiman: Yang Panas Dengar Azan Itu Setan. Pendakwah Derry Sulaiman mengkritik aturan baru yang dikeluarkan oleh Kemenag soal pengeras suara di masjid dan juga musala.

Kemenag Kota Yogya Pastikan Tak Ada Masjid Berpengeras Suara di Atas 100 Desibel. Berita ini salah satuny ada di jogja.tribunnews.com Menteri Agama mengeluarkan Surat Edaran (SE) No 5 Tahun 2022, yang mengatur penggunaan pengeras suara di masjid, atau musala, di bawah 100 desibel. Selaras dengan peraturan anyar tersebut, Kantor Kemenag Kota Yogyakarta pun ikut menyesuaikan. Namun, Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta , Nur Abadi, mengatakan, SE itu sama sekali tidak menimbulkan gejolak pro dan kontra.

Kritik Menag Yaqut Soal Pengeras Suara di Masjid, Derry Sulaiman: Yang Panas Dengar Azan Itu Setan
Warta Ekonomi : Kritik Menag Yaqut Soal Pengeras Suara di Masjid, Derry Sulaiman: Yang Panas Dengar Azan Itu Setan

Pro Kontra Tanggapan Baru Netizen

Beragam tanggapan mucul di media online. Misalnya Azan khas jogja, cengkok jawa nan empuk gak terasa kenceng meskipun >100db. Saya jadi penasaran kalau ada suara di atas 100 decibel itu biasanya muncul di mana ya kang. Apakah dari suara motor RX king juga keras?

Yogas @IamYogas. Feb 22, Replying to @sambudi_99 @WidyoLita and @ZuAndreas. Saya kmren ke Bali 2 hari gk ada tuh suara dari Pura yg berisik berpengeras suara 5 kali sehari.

Widas @WidasSatyo·1mPoinnya adalah supaya ada win-win solution aja sih, bang. Kita ndak melarang aktivitas sholawat di masjid. Cukup pake speaker dalam aja. Aktivitas masjid tetep jalan. Masyarakat bisa istirahat tenang. Bukankah ini termasuk sikap toleransi juga?

Agus Pratono @aguspratono Dipanggil lewat TOA sekencang itu saja banyak yang nggak datang ke Masjid, apalagi kalau gak ada panggilan?

Said / Suara Alami Indah Damai_Indonesia
@Said_ind. Saya mendukung 100% menag mengatur toa dimasjid & musolla, krn suaranya sangat keras mengganggu masyarakat disekitarnya smp jarak tertentu, toa dimesjid sebaiknya diatur, misal dlm satu kawasan cukup satu yg menggunakan toa, atau volume hanya sebatas didengar dlm masjid dll.

Tangkapan Layar Twitter GELORA NEWS

GELORA NEWS @geloraco Sandingkan Suara Azan dengan Anj*ng Menggonggong, Imam Masjid New York Minta Gus Yaqut Koreksi Diri

Twit Dulu sebelum ada aturan ini

Beberapa diantaranya : Ini Twit Agus Noor @agus_noor dulu (Jul 9, 2010) sebelum ada berita ini. Ya, saat itu, masjid di kampungku blm berpengeras suara. Rasanya nyaman saat Bapakku menggandeng aku menuju masjid itu.

Good News From Indonesia. @GNFI, Jun 30, 2014. Masjid Saka Tunggal mempertahankan tradisi tidak berpengeras suara. Suara azan dilantunkan 4 muadzin sekaligus

Babune iwak @wijaya478 (Jun 29, 2020) Replying to @agama_nusantara and @jpnncomMenurut aq klo cuma adzan kan wajarlah berpengeras suara lagian juga gk lama, yg bikin sumpek n ganggu telinga itu sblom adzan putar qiro’ah lama, trus tiap sminggu skali diba’an laki n perempuan ,karna rumahq gandeng tembok ama masjid.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *