Sebuah rekaman CCTV menunjukkan insiden penyiraman air keras yang dilakukan oleh sekelompok pelajar di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur pada hari Selasa (8/8/2023).

Pihak Polsek Pulogadung, Jakarta Timur, telah memulai upaya untuk segera menangkap kelompok pelajar yang bertanggung jawab atas tindakan penyiraman air keras terhadap Muhammad Abidzar (16), seorang siswa di sekolah menengah kejuruan (SMK).

Dalam perkembangan lain, Anisa (56), yang merupakan bibi dari Abidzar, mengungkapkan harapannya agar pelaku yang melakukan penyiraman air keras segera ditangkap dan diproses sesuai hukum. Kejadian tersebut telah menyebabkan luka bakar pada bagian wajah, leher, dan dada Abidzar, yang saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Akibat cedera serius yang diderita, Abidzar mengalami melepuh pada beberapa area tubuhnya, dan bahkan saat ini ia belum mampu sepenuhnya membuka kedua matanya.

Catatan: Materi ini diambil ulang dari unggahan @jakartatimur24jam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Explore More

Pimpinan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Resmi telah rilis, Ada Ustadz Adi Hidayat (UAH)

Sesuai Surat Keputusan terbaru 2023, kepemimpinan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah masih dilanjutkan oleh Ketua periode sebelumnya, yakni Dr Fathurrahman Kamal. Menariknya, nama dai kondang dan ulama muda Muhammadiyah, Ustaz Adi

Kirab dan Display Drumband AAU “Gita Dirgantara” Malioboro

Menyambut HUT KE-77 TNI, Taruna AAU akan melaksanakan Kirab dan Display Drumband "Gita Dirgantara" di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta

Menyambut HUT KE-77 TNI, Taruna AAU juga melaksanakan Kirab dan Display Drumband “Gita Dirgantara” di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan Gelar Alutsista TNI pada tanggal 5

Misteri Kampung Siluman lereang Merapi – Klaten Belum Terungkap?

Kampung Siluman di Klaten Jejak Dahsyatnya Erupsi Gunung Merapi Youtube Hussein Jatikusumo

Kampung Siluman Klaten, yang terletak di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, adalah salah satu desa yang ditinggalkan setelah terdampak erupsi Gunung Merapi pada tahun 1930. Saat ini, Taman Nasional Gunung