Saya mengalami pengalaman yang unik saat saya membimbing seorang mahasiswa yang hampir terlambat menyelesaikan Tugas Akhirnya setelah lebih dari 6 tahun studi. Dia memiliki masalah kecanduan game online yang membuatnya kesulitan untuk fokus pada studinya. Mahasiswa ini diberikan kesempatan perpanjangan satu semester lagi, tetapi jika tidak bisa menyelesaikan Tugas Akhir dalam waktu itu, dia akan terpaksa putus atau DO.

Karena waktu yang tersisa begitu singkat, ayah mahasiswa ini mengambil cuti kerja selama 3 bulan dan datang ke Bandung untuk mendukung putranya. Mereka tinggal bersama dalam sebuah kamar kos, tidur bersama, dan mencari makan malam bersama di tempat-tempat seperti Simpang Dago atau Dipati Ukur.

Yang membuat pengalaman ini semakin istimewa adalah bahwa setiap kali mahasiswa ini datang untuk bimbingan Tugas Akhir dengan saya di kampus, ayahnya selalu menemaninya. Dia akan duduk menunggu di luar ruangan sementara anaknya melakukan sesi bimbingan dengan saya. Ini terjadi setiap hari, dan selalu dengan cara yang sama.

Karena saya merasa tertarik dengan kehadiran ayah ini yang begitu setia menemani putranya, saya memutuskan untuk memanggilnya masuk ke dalam ruangan saya setelah sesi bimbingan selesai. Saya bertanya, “Apa yang mendorong Anda untuk mengambil cuti kerja selama tiga bulan dan mendukung putra Anda di Bandung, bahkan sampai ke kampus?”

Bapak itu menghela napas dan dengan tulus menjawab, “Saya melakukan ini sebagai upaya untuk menebus kesalahan saya di masa lalu. Ketika anak saya masih di SMA, dia bersekolah di sebuah SMA asrama, dan saya jarang sekali mengunjunginya di asrama. Saya merasa sangat menyesal karena tidak memberikan cukup perhatian pada dia. Hubungan saya dengan anak saya tidak begitu erat, dan saya merasa kehilangan momen-momen berharga bersamanya. Ketika dia kuliah di Bandung, saya juga kurang memperhatikan dia, terutama karena kami berdua tinggal di kota yang berjauhan, dan ibunya juga tidak tinggal bersama kami. Oleh karena itu, saya ingin menebus kesalahan masa lalu dengan mengambil cuti kerja selama tiga bulan untuk mendukung dia di Bandung agar dia dapat lulus. Selain itu, ini juga kesempatan untuk memperkuat hubungan kami.”

Saya sangat terharu mendengar cerita bapak ini. Saya berbagi dengan mahasiswa tersebut betapa besar kasih sayang ayahnya padanya, hingga rela mengambil cuti kerja dan bersedia menemani putranya mengerjakan Tugas Akhir di Bandung.

Sumber : FB Rinaldi Munir

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Explore More

Nunu Shop Jogja: Tempat Terdekat Grosir Jilbab Berkualitas di Yogyakarta

Nunu Shop Jogja menawarkan berbagai koleksi jilbab dengan berbagai bahan dan desain, termasuk jilbab Ar Rafi yang menjadi produk unggulan mereka. Hijab Ar Rafi adalah salah satu merek jilbab ternama yang dihasilkan di Kudus, Jawa Tengah, sehingga keaslian dan kualitasnya dapat dipastikan

Yogyakarta, atau yang akrab disebut Jogja, tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar dan destinasi pariwisata, tetapi juga sebagai pusat perdagangan dan mode busana muslim. Bagi para wanita yang mencari jilbab

Lulusan Jurusan Paling Mahal: Peluang Karir yang Dicari Banyak Perusahaan

UIN Sunan Gunung Djati Bandung Pelaksanaan Ujian Mandiri dan Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru

Pendidikan tinggi adalah investasi besar dalam hidup, baik dari segi waktu maupun biaya. Dalam memilih jurusan kuliah, calon mahasiswa sering kali mempertimbangkan prospek karir dan penghasilan masa depan. Beberapa jurusan

Truk trailer angkut alat PTLSa (Sampah) di Solo

Facebook, FB pro, Facebook Pro,Iklan, Dollar,

Truk trailer (PT Truk Mitra Cargo Indonesia) yang mengangkut komponen mesin berukuran besar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) menuju lokasi PLTSa di TPA Putri Cempo Solo, Jumat (26/11/2021). Mobilisasi