Kampung Siluman Klaten, yang terletak di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, adalah salah satu desa yang ditinggalkan setelah terdampak erupsi Gunung Merapi pada tahun 1930. Saat ini, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) sedang berusaha menggali jejak historis kampung tersebut yang ditinggalkan oleh penduduknya setelah bencana tersebut. Kampung Siluman, yang kini menjadi hutan pinus di kawasan TNGM, memiliki pemandangan indah, namun juga menyimpan jejak tragis erupsi Gunung Merapi pada tahun 1930. Menurut cerita tutur sesepuh setempat, hanya sepasang penduduk yang selamat dari satu kampung tersebut, dan mereka kemudian pindah ke sisi timur wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

TNGM baru ditunjuk sebagai pengelola kawasan tersebut pada tahun 2004, sebelumnya kawasan lereng Gunung Merapi berada di bawah Perhutani. Pihak TNGM berusaha menggali sejarah Kampung Siluman untuk menjunjung nilai budaya dan sejarah serta mendukung konservasi, asalkan hal tersebut tidak bertentangan dengan masyarakat. TNGM Juga dikelola dan dipantau setiap saat, salahs atunya da frekuensi TNGM di VHF dan TNGM UHF.

Video Youtube Penelususan kampung Siluman

Kampung Siluman, yang juga dikenal dengan nama Kampung Saluman, hilang karena erupsi Gunung Merapi tahun 1930. Pasca bencana tersebut, warga memilih meninggalkan kawasan kampung. Meskipun tidak ada jejak bangunan yang tersisa di sana, masyarakat meyakini bahwa ada dua makam yang menjadi bukti keberadaan kampung tersebut.

Baca juga : Stabelan, desa tertinggi di sisi utara lereng Merapi (raraTV)

Saat ini, kawasan Kampung Siluman berada di dalam Taman Nasional Gunung Merapi dan hanya dihuni oleh monyet. Bekas permukiman warga telah berubah menjadi hutan pinus di dekat wilayah Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten. Meskipun begitu, masyarakat sekitar masih memanfaatkan kawasan tersebut sebagai area mencari rumput untuk pakan ternak, dan bekas pekarangan rumah warga dulu masih dapat dijumpai di beberapa titik. Sejarah Kampung Siluman yang penuh misteri masih terus digali untuk memahami lebih lanjut tentang tragedi erupsi Gunung Merapi pada masa lampau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *