Kemarin saya melewati jalan Banceuy, tulis Rinaldi Munir di akun FB-nya. Di pinggir jalan ada bangunan memorabilia bekas menara pengawas penjara Banceuy. Letaknya di pinggir ruko Banceuy Permai. Generasi muda kita mungkin tidak tahu kalau di sini pernah ada penjara tempat Bung Karno ditahan pada tahun 1929 di dalam sel nomor 5. Penjara Banceuy masih ada sampai tahun 1982, lalu dipindahkan ke Jl Soekarno – Hatta dengan nama yang sama, yaitu LP Banceuy.
Kompleks penjara Banceuy yang lama sekarang menjadi kompleks ruko Banceuy Permai. Untuk mengenang di sini dulu ada penjara, maka disisakan sebagian bangunan menara pengawas. Sel nomor 5 tempat bung Karno ditahan tetap dibiarkan berdiri di dalam kompleks ruko dan masih dirawat dengan baik dan dapat dilihat oleh pengunjung. Dikutip dari situs ayobandung.com
“Sebelum masuk ke dalam penjara, Soekarno digiring masuk ke gerbong kereta api yang seluruh jendelanya ditutup rapat, pada 30 Desember 1929. Bersama Gatot Mangkupradja dan Maskun, pemuda yang jadi tokoh sentral pergerakan kemerdekaan itu diangkut meninggalkan Yogyakarta menuju Bandung.
Dalam penjagaan ketat, Soekarno, Gatot, dan Maskun diturunkan di Stasiun Cicalengka, sekitar 30 kilometer di timur Kota Bandung. Dari sana, sebuah mobil mengangkut ketiganya menuju pusat kota. Her Suganda, dalam bukunya Jejak Soekarno di Bandung (1921-1934), menggambarkan secara rinci rute perjalanan yang ditempuh 30 menit lebih cepat dari biasanya itu.
“Mobil melaju melewati daerah-daerah yang kini bernama Ujungberung, Cicadas, dan kemudian Kosambi. Ketika tiba di dekat alun-alun Kota Bandung, kendaraan tersebut berbelok ke kanan memasuki Jalan Banceuy, lalu berhenti sebentar di depan pintu gerbang sebelum memasuki penjara. Satu per satu penumpangnya kemudian diturunkan,” begitu Her Suganda menulis dalam buku yang diterbitkan pada tahun 2015 tersebut.
Sejak sore itulah Soekarno mendekam di Penjara Banceuy. Bersebelahan dengan kedua rekannya tadi. Soekarno menempati sel nomor 5, Gatot nomor 7, sementara Maskun di sel 9. Pintunya terbuat dari besi tebal, dan di dalamnya hanya terdapat tempat tidur lipat dari besi beralaskan jerami yang dilapisi tikar.
Sumber : Rinaldi Munir
Sumber foto:
Foto 1: koleksi pribadi
Foto 2: dari situs ini ayobandung.com
Foto 3: dari situs ini merahputih.com
Foto 4: dari situs ini indonesiatraveler.id